Senin, 27 November 2017

KEMELUT MALAM PERTAMA

KEMELUT MALAM PERTAMA BERSAMA KAMI HANYA DI IDRPELANGI.COM




PERNIKAHAN antara Clara dan Ryan, yang telah berlangsung dua minggu lalu betul-betul atas dasar suka sama suka, tak ada yang merasa dipaksa atau terpaksa. Kendati memang masa pacaran mereka cuma setahun setengah saja, tetapi dalam waktu sesingkat itu, keduanya sudah mampu saling mempelajari sifat, watak dan kebiasaan satu sama lainnya. Apalagi Ryan yang punya pendidikan lebih tinggi, tentu ia akan mampu mengantisipasi segala kendala, yang muncul lewat pemikiran maupun rasa pengertian, dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Inilah alasan kuat, mengapa kedua orangtua mereka masing-masing sepakat menikahkan Clara-Ryan.

Namun ternyata, neraka perkawinan mau tak mau harus mereka hadapi, Clara selalu menjerit-jerit histeris, setiap Ryan hendak melaksanakan kewajiban di atas ranjang, malah tak jarang isterinya itu pingsan, bila ia telah melepaskan seluruh pakaiannya. Ryan sungguh tak habis pikir, padahal yang ia tahu, Clara sangat menyintainya, sebagaimana pula dirinya kepada Clara, tapi mengapa ada penolakan berhubungan intim itu?

Kalau Ryan bertanya tentang kelakuan malam demi malam tersebut, Clara cuma mampu mengucapkan kata-kata maaf, tak mau menjelaskan persoalan yang sebenarnya, sedangkan Clara sendiri pun merasa bingung, dan khawatir menyadari dirinya melakukan tindakan bodoh begitu, ia tak mengerti penyakit apa yang dideritanya.

Lima hari yang lalu, hampir semua anggota keluarga besar mereka berdua, meminta supaya Ryan mau bersabar, menghadapi isterinya yang memang belum pernah berbuat asusila, apalagi tidur bersama lawan jenis, sehingga akibat kurangnya pengetahuan lebih jauh tentang arti malam pertama, maka Clara mengalami ketakutan akan bayangan soal pendarahan, rasa nyeri yang akan muncul, betulkah? Tapi lama-lama Ryan kehilangan sabar, ia mulai kesal dan penasaran, emosionalnya yang terpendam, kadang ia lampiaskan dalam kesibukan total di kantornya.

Clara paham dengan perasaan suaminya.

Ia digelayuti kejaran dosa.

Malam pertama belum mereka raih. Darah bukti keperawanan belum menetes, dan keduanya mulai pasang sikap dingin.

“Kak Ryan, sejak menikah aku belum pernah menjalankan tugasku dengan baik. Percayalah, aku sangat menyintaimu dan sebetulnya aku begitu merindukan dekapan hangatmu. Berniat penuh tulus untuk mempersembahkan diriku, milikku seutuhnya, tapi aku telah gagal menjadi isteri yang baik. Aku rela kau pukul, kau caci, kau diamkan, bahkan aku rela bila kau cerai,” kata Clara kemarin malam. Di ujung tangisnya yang panjang.

“Sudahlah, aku tak  menghendaki kau bicara macam-macam, kita sedang dalam cobaan,” jawab Ryan singkat.

“Aku kasihan padamu, kak.”

“Aku juga kasihan padamu, dan semua orang kasihan pada kita.”

“Aku tersiksa melihatmu menderita, hidup ini seakan amat kering.”

“Clara, tak ada seorang manusiapun hidup tanpa rintangan, aku sadar kau sedang ‘sakit’, dan itu sudah cukup bagiku untuk maklum. Tenangkan saja dirimu, sebagaimana pula aku tengah menekan perasaan-perasaan yang bergejolak aneka rupa, yakinilah Tuhan masih tetap bersama kita.”

“Tapi kulihat wajahmu sering kusam, bahkan di kantor kudengar kau jadi mudah marah, kak.”

“Toh, aku cuma manusia yang bisa saja khilaf, Clara.”

Meskipun suaminya sudah mengutarakan kebijaksanaan begitu, tetap saja Clara masih sesak dada, merasa tak punya arti di bidang melayani kebutuhan batin Ryan, ia seakan mengecewakan semua pihak, menginjak-injak hukum agama, hukum adat, hukum negara dan tata kehidupan normal. Tak aneh, bila ia belum merasakan tidur pulas, sepanjang ingatannya masih memikirkan hal yang satu ini, padahal menurut tante Ratna, kondisi Clara tak ada yang kurang dan tantenya itu sudah memeriksa pula tensi darah, serta gejala-gejala sebelum maupun sesudah haidnya, karena kebetulan in seorang asisten dokter umum di puskesmas kecamatan.

Dari keanehan masalahnya tersebut, setiap orang punya asumsi masing-masing, mulai yang hanya berkesan bahwa keluhan Clara itu timbul karena faktor psikologis, ada yang beranggapan lantaran unsur belum siap jiwa terdalamnya, menghadapi pengorbanan ekstra pada era transisi ini, ada pula yang melihat dari segi mistis maupun takhayul berlebihan, bahkan yang lebih ekstrim datang dari rekan-rekan dekat Ryan, bahwa semua itu karena alasan kemurnian cinta yang melatar-belakangi pernikahannya. Namun bagi Clara dan Ryan sendiri, semua asumsi tadi belum bisa  disalahkan atau dibenarkan, ia ingin  bertanya pada seorang ahli.

Tepat di hari pernikahan mereka yang kelimabelas, pasangan ini mendatangi dokter spesialis yang juga merangkap jadi psikiater serta sex educator. Ia seorang dokter muda yang punya pengalaman lumayan matang, karena sempat belasan kali mengikuti program Pemerintah, dalam proyek Dokter Masuk Desa, di samping menjabat sebagai Ketua Rumah Sakit swasta yang cukup bonafide di Selatan Jakarta. Kebetulan pula, dokter Ananto namanya, adalah dokter perusahaan di mana kini Ryan bekerja, sehingga keakraban keduanya diharapkan dapat mendukung pengobatan yang diperlukan pasangan anyar itu, apalagi ini merupakan persoalan teramat khusus.

“Selamat sore, dokter,” ucap Ryan dan Clara, hampir berbarengan.

“Hei! Kau Ryan, sore. Apa kabar?” Jawab dokter Ananto, akrab. Ketiganya saling bersalaman hangat.

“Baik-baik saja, O iya, Dok, kami datang sehubungan keluhan isteriku ini. Sebagaimana yang telah kuutarakan di kantor dua hari lalu, kami mohon advis, atau jalan keluarnya,” kata Ryan.

“Oke, sekarang aku perlu banyak bertanya pada isterimu, dan jawablah apa adanya. Jangan malu-malu, bagaimana Clara?”

“Demi suamiku tercinta, juga untuk kesehatan tubuhku sendiri, tentu saja bersedia, Dok.”

“Terima kasih. Apakah sebetulnya yang mendorongmu menyintai Ryan?”

“Aku mengaguminya karena ia berkepribadian, prisipil dan faktor Tuhan.”

“Tulus?”

“Ya!”

“Lalu, apa yang kau rasakan, ketika suamimu ingin menikmati hubungan suami-isteri secara normal, adakah bayangan ia bakal menyakiti, bersikap egois atas dirimu?”

Clara tak langsung menjawab, ia menarik nafas panjang.

“Setiap kak Ryan mendekatiku di atas ranjang, dan mulai membuka ikatan baju tidur, tiba-tiba saja jantungku berdebar-debar tak terkendali. Begitu mengguncang sehingga otot-otot vagina dan otot paha sebelah dalam menjadi kaku, dan malah berkerut. Lebih dari itu, aku jadi setengah lumpuh, sulit menggerakkan kaki. Padahal ingin rasanya aku memberi kepuasan optimal pada kak Ryan, karena ia berhak untuk itu. Andai lalu kak Ryan bersikeras menggumuliku, biasanya aku pingsan. Ah, memalukan sekali!”

“Tenang, Clara. Semua bisa diatur, asal kita mau bekerjasama, terutama sokongan suamimu nantinya.”

“Apa yang telah terjadi pada diriku, Dok. Gejala syarafkah?”

“Bukan. Tapi ada sangkut paut dengan masa lalumu, masa yang mungkin sudah kau lupa, tapi perlu kau gali kembali, kau bangkitkan lagi kisah-kisah mencekam, yang pernah kau rasakan, terutama tentang niat dan perbuatan terkutuk seorang lelaki padamu. Sekali lagi, kau harus punya motivasi untuk sembuh, maka jujurlah dengan semua tragedimu dulu, bagaimana?”

“Aku tak tahu harus berkata apa, aku tak mengerti, Dok,” papar Clara. Suaranya bergetar dengan intonasi patah-patah.

“Ingat baik-baik, dan ceritakan selengkapnya, paling tidak sebatas yang masih kau kenang,” ujar dokter Ananto.

Clara menundukkan muka.

Sekali-sekali ia menoleh ke arah suaminya, seakan minta izin.

Ryan tahu gelagat itu, maka iapun tersenyum, lalu meraih kedua telapak tangan isterinya.

“Ikutilah permintaan dokter Ananto, dan aku tak akan pernah punya perasaan apa-apa, seburuk apapun masa lalumu. Malah aku bakal bersyukur serta berterima kasih, karena semua itu bisa mempercepat penyelesaian persoalan kita, Clara.”

“Baiklah, sebenarnya kejadian mengerikan ini sudah kusimpan dalam-dalam, dan tak pernah seorang keluargaku pun yang tahu. Ketika berumur delapan tahun, saat aku masih duduk di kelas dua SD, aku telah dikurangajari penjaga sekolah, di WC sekolah. Kebetulan aku datang pagi-pagi sekali. Entah iblis apa yang ada di benak lelaki itu, ia lantas menyeretku penuh paksa, dan menciumku dengan buas tak memperdulikan jerit tangisku yang kesakitan akibat cengkeraman tangannya yang terlalu kuat. Sewaktu pria itu sibuk membuka baju dan rokku, untungnya ada seorang siswa yang ingin buang air kecil, maka pria berhati bejad tersebut menghentikan perbuatannya, aku sudah hampir bugil saat itu.”

“Kau tak melaporkannya? Atau kawanmu itu tak bereaksi apa-apa?” Tanya dokter Ananto.

“Tidak, kami sama-sama diancam akan dibakar hidup-hidup bila melaporkannya, dan selama sekolah di sana, batinku betul-betul dibayangi wajahnya yang selalu menyeringai. Barulah setelah aku duduk di kelas tiga SMU, aku mendengar pria itu mati dikeroyok, akibat tertangkap basah  melakukan hal yang sama, apalagi korbannya mengalami pendarahan hebat, serta mesti dioperasi. Ada kabar lain bahwa gadis itu kini jadi gila.”

“Ada peristiwa terkutuk lainnya, barangkali?”

“Seingatku tak ada, Dok.”

“Oke, aku rasa cukup jelas keteranganmu. Mulai detik ini pula, kalian perlu kerja keras serta mesti punya motivasi untuk sembuh, aku akan memberi therapy maupun contoh-contoh menjalankan latihan seks. Tapi sebagai langkah awal, pengalaman menakutkan yang melekat di alam bawah sadar Clara, harus dihilangkan terlebih dahulu. Therapy menghilangkan rasa takut dihilangkan dengan alat-alat yang dimasukkan ke dalam vagina secara halus dan lembut. Tentu saja harus dengan pendekatan taktis yang hanya kulakukan bersamamu, Ryan, demi etika. Setelah kurasa cukup, latihan harus diteruskan sesuai dengan program atau kodisi Clara secara bertahap, sesuai instruksi dan evaluasi therapis.”

“Perlu waktu lamakah, Dok?” Tanya Ryan, wajahnya tampak mulai bersemangat.

“Tidak, kalau tak ada hambatan serius, dalam tempo tak sampai dua minggu, isterimu segera sembuh.”

“Boleh aku tahu, penyakit apakah yang diderita isteriku?”

“Dalam ilmu kedokteran jiwa atau seksologi disebut ‘Vaginismus’ stadium menengah, yakni gangguan fungsi seksual wanita yang biasanya si wanita secara otomatis menolak berhubungan seks. Otot-otot vagina dan otot paha sebelah dalam mengerut serta kaku atau dengan kata lain berkontraksi, sehingga ia tak bisa melakukan hubungan seks. Ada penyebab-penyebab umum yang bisa membuat wanita mengalami gangguan itu, semisal terlalu mendengarkan cerita wanita lain, yang punya pengalaman menyakitkan di malam pertama, atau akibat pengalamam perkosaan secara langsung, bahkan dapat pula lantaran penyakit fisik dalam vagina, sehingga isteri merasa sakit waktu bersenggama.”

Clara mengangguk paham, dalam hatinya muncul sugesti penuh bakal sembuh. Ryan menghela nafas, ada perasaan lega yang cukup memberi kepercayaan diri.

Akhirnya setelah berusaha keras dengan sabar, telaten dan mengikuti anjuran dokter, pasangan itu mulai menemukan sorga mereka yang hilang, mencerahkan lazuardi yang dulu suram, sekaligus menyapu kerikil-kerikil tajam, yang selama ini menjadi pertanyaan menggelisahkan.



MUDAH MENANGNYA !!
RASAKAN SENSASI KEMENANGAN DI WWW.IDRPELANGI(dot)COM
SITUS GAME KARTU ONLINE TERPERCAYA
Hanya di Poker Pelangi
Raih rupiah sebanyak2nya hanya di pelangikita. com
Kelebihan Pelangikita. com yang digemari member
- Dengan Minimal Depo & Wd 20rb
- Proses super cepat
- 7 games dalam 1 user id
- Permainan Play FAIR 100% Non ROBOT(
- CS ONLINE 24JAM (Siap membantu anda baik dalam kendala proses sampai memberikan Solusi untuk kemenangan
- kemenangan terbesar beserta JACKPOT hoky
- Bonus bonus special :D
Nb : bonus mengajak teman2 yang istimewa hanya dengan syarat yang cukup mudah dan 1 lagi bonus yang didapat jika AKTIF bermain^^
Daftarkan diri Anda Dengan User Id keberuntungan, Buruan jangan sampai Ketinggalan
salam kemenangan Poker pelangi
Info lebih lanjut :
BBM : D8C5975D :
FB : Poker Pelangi Reborn
SKYPE : poker pelangi
WA : +85598874349
LINE : POKER_PELANGI

7 komentar:

  1. BANJIR BANJIR Uang Bersama http://wayangpokerblog.blogspot.co.id/

    Menyediakan 4 Jenis Permainan TerFAVORIT Yang Pastinya Seru ABISSSS!!!!

    ~ POKER
    ~ DOMINO QQ
    ~ BANDARQ
    ~ BANDAR POKER

    * Minimal Deposit 20.000
    * Minimal Withdraw 40.000

    - Bonus Refferal Seumur Hidup
    - Cashback Setiap Hari 0.5%
    - Hadiah Jackpot terbesar Jutaan Rupiah

    Untuk info lebih lanjut hubungi Customer Service kami :
    Telp : +85512804273
    Skype : wayangpoker
    BB : 2BE326CC

    BalasHapus
  2. nice and informative article ,nice and best key points thanks for sharing nice and wonderful and best article,well written great article really very appreciated work.
    I'm not sure is it correct : http://goopoker.com

    Agen Poker M88
    Situs Poker Resmi
    Bandar Casino Online
    Jasa Seo

    BalasHapus
  3. great blog you have published. I adore it and will share to my friends.Thanks! come here http://bandarxl.net/

    Situs Slot
    Deposit Pakai Pulsa
    Agen Slot Online
    Judi Casino Indonesia
    Jasa Seo Online

    BalasHapus
  4. hay, i’m come from indonesia great to find this site! may you add translete button in this site, thanks

    Idn poker pulsa
    Judi Texas Poker
    Salampoker

    BalasHapus